Keterlibatan Fahri Hamzah di Kasus E-KTP Terungkap

abadikini.com, JAKARTA-  Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah selalu menjadi sorotan Publik. Ditengah kasus Setya Novanto yang sedang dibicarakan dimana – mana. Fahri Hamzah tetap konsisten untuk melawan KPK karena menurutnya ada beberapa kejanggalan di Lembaga Negara tersebut.

Seorang Netizen melontarkan dalam akun twitternya, menurutnya Fahri Hamzah bisa bicara soal KPK dengan lantang karena dia bersih dari kasus E-KTP. “ Fahri Hamzah bisa congor begitu. Krn dia yang bersih di urusan EKTP. Yang kecipratan biasanya akan diem dan normatif” Tulis akun @ubegebe1 pada Minggu (19/11/2017) Malam.

BACA: Setya Novanto Surati Fahri Hamzah agar Tidak Dicopot sebagai Ketua DPR

Menurut akun tersebut, jika Fahri Hamzah Terlibat, maka dia sudah lama di periksa KPK. “Orang seperti Fahri Hamzah ini perlu. Ia pengisi gelas yang kosong. Dan pengurang gelas yang penuh. Penjaga sorak sorai gegap gempita. IMHO, KPK justru yg paling butuh dia” Tulisnya

 

Selain itu, akun tersebut juga menulis bahwa Fahri Hamzah itu bersih. Jika Fahri Korupsi dan maen jorok mungkin sudah lama di cokok KPK. “Kalo dia korup dan maen jorok. Dia dah lama dicokok KPK. Musuhnya banyak di sana” Tulisnya 

Sebelumnya Fahri Hamzah menulis dalam akun twitter resminya.  “Mari buka tirai kepalsuan…termasuk apa yang terjadi ketika Agus Raharjo mengawasi proyek E-KTP ini pada periode tender sebagai kepala LKPP…,” kata Fahri di akun twitternya.

“Kenapa mereka Melindungi penguasa? Dukung buka sepenuhnya. jangan tutup sebelah buka sebelah…,” lanjutnya. Secara tegas Fahri menyebut KPK jangan lindungi penguasa 2 periode (2004-2014).

“Kalian menghilangkan jejak keterlibatan penguasa 2 periode (2004-2014). Kau tipu rakyat aku kejar kau sampai dapat…,” tegas Fahri. Kunci kasus E-KTP adalah Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat.

 

JK Ambil Faedah, KPK dan Jokowi Masuk Jebakan Fahri Hamzah

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, punya jurus politik cerdik yang berhasil menjebak Istana dan KPK untuk mempercepat aktor utama korupsi e-KTP Setya Novanto ke penjara.

Kader PKS tersebut bertubi-tubi memantik kegusaran publik agar kasus e-KTP tetap mendidih sehingga Istana terpaksa merestui KPK menerkam Setnov yang merupakan sohib dekat presiden Jokowi.

“Lucunya, loyalis kotak-kotak tanpa sadar ditunggangi untuk mendorong KPK tancap gas. Hasilnya game over, skandal Setnov kini mengorbit di sentrum kekuasaan Jokowi,” tutur Ketua Progres 98, Faizal Assegaf, dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Senin (20/11/2017).

“Jangan lupa, Fahri Hamzah adalah loyalis Prabowo Subianto yang sejak Pilpres 2014 giat mengkritisi segala ihwal kelicikan Jokowi, namun bersikap lebih lunak pada Jusuf Kalla (JK),” sambungnya.

Dia mantan tokoh aktivis masjid yang cemerlang dan sudah teruji bertarung dalam situasi politik krusial apapun. Berwatak revolusioner, sangat bernyali dan berbakat destroyer.

[irp]

Menurut Faizal, Fahri Hamzah (FH) secara jeli memahami bahwa bola panas kasus e-KTP berpotensi merusak peta koalisi Jokowi dengan Golkar dan PDIP. Sebab, sejumlah politisi dari Kedua partai disinyalir terlibat bagi-bagi uang haram.

“Apa yang dilakoni Fahri Hamzah adalah bagian dari grand design kubu oposisi untuk memastikan Istana dan KPK masuk perangkap dan menimbulkan goncangan jelang Pilpres 2019,” jelasnya.

Walhasil, lanjut Faizal, drama politik berjalan elok atas sentuhan kematangan politik Fahri Hamzah. Berpura-pura seolah membela Setnov, namun tergetnya adalah menyulut kegaduhan dan membuat Istana ketar-ketir.

 

Selain itu disinyalir Jusuf Kalla ikut berperan besar sebagai dalang demi mengais faedah. Tak heran JK terlihat sangat agresif mendesak KPK memburu Setnov.

Kini Setnov sudah keok, secara otomatis terjadi desakan percepatan pergantian Ketum Golkar dan Ketua DPR. JK tentu punya agenda besar atas kedua posisi strategis tersebut.

“Jadi, apa yang dilakoni olah Fahri Hamzah jelas membuat JK happy, sebab agenda politiknya berjalan mulus. Apalagi bila oposisi menggoreng kasus e-KTP lebih liar dan sporadis, maka nasib Jokowi akan berada di ujung tanduk,” pungkas Faizal.

(ak/fajar/beng)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker